
|
Renungan hari ini
Monday, 23 April 2012 @ 18:13 | 0 Comment [s]
Hari ini seperti biasa, diantara waktu senggangku, aku menyempatkan diri untuk melakukan aktivitas yang akhir-akhir ini lumayan sering aku lakukan, merenung. Entah apa saja yang aku renungkan baik itu mulai dari sikap, prilaku, lingkungan dan lain sebagainya. Namun ada kalanya, seperti hari ini misalnya, aku menangis tanpa sebab. Saat semua terasa oke oke saja tiba-tiba air mata ini keluar tanpa diperintah. Aku mencoba menghentikan tangisku, tapi air mata ini terus mengalir tanpa henti.
Tanpa aku sadari, sudah lebih dari sepuluh menit aku menangis, dan aku sudah bisa menenangkan diriku lagi. Kemudian aku bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba aku menangis tanpa sebab seperti ini? Karena aku nggak tau harus bertanya sama siapa, iseng-iseng aku cari di google *pentingbangetya -__-* dan walhasil aku berhasil menemukan satu alasan yang menurutku masih bisa diterima, Kita menangis tanpa sebab mungkin karena kita menganggap besar suatu masalah, nggak kuat menghadapi semua masalah dan kita merasa sendiri. #jleb Yah, mungkin alasan yang terakhir ada benarnya juga. Dan aku menemukan satu kisah tentang wanita dan menangis tanpa sebab, Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya "Mengapa engkau menangis?" "Kerana aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya. "Aku tidak mengerti", kata anak itu. Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti" Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?" "Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya. Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis. Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?" Allah berfirman: "Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan " "Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya " "Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh " "Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya " "Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya " "Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu" "Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan dan ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan." "Kau tahu;kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya." "Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya.. Tempat dimana cinta itu ada." Setelah membaca kisah itu, aku tertegun, ''sebegitu mulianya kah seorang wanita itu? Sebegitu hebatnya kah seorang wanita itu? Sebegitu kuatnya kah seorang wanita itu?'' Kemudian aku terdiam, aku melihat diriku sendiri. Sebegitu tidak bersyukurnya aku menjadi seorang wanita. Seseorang yang mulia di hadapan-Nya, seseorang yang begitu hebat di mata-Nya, dan seseorang yang tegar menghadapi ujian-ujian-Nya. Aku pun sadar dan tertunduk, malu, mengakui kebodohanku, ke khufuranku atas nikmat yang paling besar yang pernah di berikan oleh-Nya. Selama ini aku hanya menganggap remeh seorang wanita, tapi aku tidak tau apa yang ada di dalam seorang "wanita" itu. Ya Allah, maafkan aku atas ke khufuranku. Aku bersyukur Engkau ciptakan sebagai seorang wanita dan mulai sekarang aku akan bangga terhadap diriku sendiri, karena aku adalah seorang wanita. |
The Disclaimer ![]() The power of imagination makes us infinite - John Muir
Navigations! Let's Talk!
|